PEMALANG, Jawa Tengah (24/9/2025) – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 yang digelar pada 18 September lalu menjadi ajang unjuk prestasi bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Pemalang. Salah satu sekolah yang berhasil memborong piala adalah SMPN 2 Taman Pemalang.
Dalam wawancara dengan awak media, Fakhruri, S.Pd., guru Bahasa Jawa SMPN 2 Taman, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian siswanya dalam ajang tersebut.
“Alhamdulillah, siswa-siswi kami berhasil meraih lima piala sekaligus dan masuk dalam 5 besar bersama SMPN 1 Moga, SMPN 2 Pemalang, SMPN 1 Pulosari, dan SMPN 1 Bodeh,” ujar Fakhruri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun kategori juara yang diraih SMPN 2 Taman Pemalang adalah:
-
Juara 1 Pidato Bahasa Jawa Putri
-
Juara 2 Menulis Cerkak Putri (cerpen berbahasa Jawa)
-
Juara 3 Mendongeng Putra (Bahasa Jawa Kromo Inggil)
-
Juara 3 Menulis Aksara Jawa Putra
-
Juara 3 Cerkak Putra
Fakhruri menjelaskan, prestasi ini melanjutkan tradisi SMPN 2 Taman Pemalang yang sejak lebih dari satu dekade selalu mencatatkan siswa-siswi berprestasi, sehingga menumbuhkan kepercayaan besar dari masyarakat.
“Saya mewakili Kepala Sekolah, Ibu Urip Suwarniti, S.Pd., dan rekan-rekan pendidik, menegaskan visi kami: ‘Luhur Budi Pekerti, Unggul dalam Prestasi, Siap Berkompetensi.’ Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencetak generasi yang berprestasi sekaligus menjunjung budaya,” tambahnya.
Selain itu, Fakhruri juga menyampaikan gagasan agar dalam enam hari proses belajar mengajar, ada satu hari khusus menggunakan Bahasa Jawa, bahkan Bahasa Jawa Halus (Kromo Inggil).
“Supaya kita tidak dibilang Wong Jowo ora ngetokke Jowone, lan Wong Jowo ojo ngilangake Jowone. Maksudnya, sebagai orang Jawa jangan sampai meninggalkan identitas budaya kita. Melestarikan Bahasa Jawa adalah bentuk menjaga jati diri,” jelasnya.
Ia berharap, generasi penerus dari tingkat SD hingga perguruan tinggi ikut serta dalam membudayakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapan kami, anak-anak Gen Z bisa terus menggunakan Bahasa Jawa dan mewariskannya, agar budaya ini tetap lestari,” pungkas Fakhruri.
Penulis: Rama Susmono (Ramsus)