Supaya tidak menjadi ain mari kita awali Puisi ini dengan membaca Basmallah.
Subhanallah, wa Alhamdulillah
Ku Beri judul :
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Senyum yang Dititipkan November”
Silvia,
nama yang jatuh perlahan seperti embun
di halaman MTs Miftahul Falah,
tempat pertama kali doa dan mimpi
belajar mengeja langkahmu.
Lalu kau tumbuh di koridor
SMK Bina Insan Tangerang,
dengan tawa yang sesekali pecah
seperti cahaya matahari yang lupa bersembunyi.
Dan kemudian kau singgah
di Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village,
yang kini bernama Universitas Cendekia Abditama—
tempat waktu merapikan arahmu
dengan lembut, perlahan, tanpa suara.
Senyummu, Silvia,
bukan gemuruh yang memaksa dunia berhenti,
melainkan bisik kecil yang justru
membuat siapa pun ingin bertahan lebih lama
di dekatmu.
Kau cantik dengan cara
yang tidak diumumkan angin,
tidak digembar-gemborkan langit;
kau cantik karena kehadiranmu
membuat apa saja di sekitarmu
menjadi lebih ramah,
lebih sederhana,
lebih ingin hidup.
Dan di setiap tempat yang pernah menampung langkahmu,
dari Miftahul Falah
hingga UCA yang tumbuh bersama waktumu,
senyummu tetap menjadi alasan
mengapa hari-hari
tak pernah kehabisan cahaya.
Karya : Muhammad Hadiid Al-Yasa






