Webinar TV Publik, Antara Harapan dan Kenyataan

oleh -336 Dilihat

Tangsel,Poskota.Online-Peran televisi publik ternyata sangat penting. Baik untuk berita, edukasi, kesehatan, budaya, olah raga, kebencanaan, religi dan banyak hal kepentingan publik lainnya. Buktinya saat pandemi Covid19, TVRI sangat bermanfaat untuk program belajar dari rumah kerjasama Kemendikbud, program religi ibadah agama dan edukasi kesehatan. Demikian pernyataan Arief Hidayat Thamrin, konsultan dan mantan Ketua Dewan Pengawas TVRI periode 2017-2020 di acara Webinar bersama Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik, di hari Sabtu, 19 Agustus 2023. Acara dipandu oleh Moderator Firly Anita dan di hadiri pembicara lain, M. Kabul Budiono (mantan Dewas TVRI 2017-2023), Sifak (Anggota Dewas TVRI 2023-2028) dan Masduki mewakili Akemisi S3 dari Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik.

Webinar seru ini, dimulai dengan paparan singkat buku bertajuk Gagasan, Visi dan Legasi untuk TV Publik Indonesia yang ditulis Arief Hidayat Thamrin yang diluncurkan terkait bulan penyiaran publik di Agustus ini.

Media layanan publik seperti TVRI sangat berbeda dengan swasta. Misi edukasi, sosialisasi dan pelayanan publik yang bermanfaat untuk bangsa, merupakan tugas mulia yang di emban.

Buku yang di tulis ini membahas tentang : kiprah, gagasan, visi dan legasi untuk TV Publik di Indonesia. Kiprah TVRI di saat pandemi merupakan salah satu media yang ampuh dan efektif. Baik dalam bentuk program berita, edukasi kesehatan, belajar dari rumah, kegiatan ibadah agama dan banyak hal lainnya. Tanpa perlu ada biaya pulsa atau paket internet, praktis, efektif dan efisien.

Selain itu, media publik seperti TVRI juga sangat bermanfaat untuk mitigasi bencana. NHK Jepang sebagai media publik sangat berperan di saat bencana. Fungsi TVRI dalam kebencanaan dapat terus ditingkatkan dengan sinergi antar media dan lembaga kebencanaan, sistem peringatan dini, navigasi info bencana dan edukasi preventif kebencanaan.

Webinar ini juga menarik karena sarat dengan gagasan yang ingin di estafetkan untuk TVRI kedepan dari harapan untuk kemajuan Media Publik. Masduki sebagai salah satu pemateri webinar ini, menyampaikan gagasan Media Publik harus memiliki tugas transparansi, melakukan public engagement dan membawa suara publik. Sedangkan M Kabul Budiono menyampaikan pentingnya TVRI melaksanakan fungsi sebagai Media Penyiaran Publik, antara lain dalam hal menjaga posisi independen dan imparsial dalam rangka pemilu. Selain itu, Sifak sebagai Dewas baru TVRI ingin melanjutkan tugas media publik agar lebih baik dan menambah serta melengkapi visi, misi dan kebijakan TVRI kedepan. Agar gap antara tantangan dan konsepsi yang bagus dapat di implementasikan dengan baik. Webinar ini juga di lengkapi dengan beberapa gagasan bagus dari Paulus Widiyanto, pengamat senior yang sering memberi masukan untuk Lembaga Penyiaran Publik di Indonesia.

Perjuangan dan transformasi memang Media Penyiaran Publik memang belum usai. Perbaikan konten program TV, kemasan kreatif dan kerjasama dengan konten kreator anak muda milinial misalnya, bisa menjadi sinergi yang efektif dan efisien untuk TVRI. Pengembangan digital Multiplatform, pengelolaan arsip program, big data dan format multistrategi penta helix dan mimpi TVRI kedepan merupakan beberapa visi yang ingin di legasikan kepada penerus TVRI di masa yang akan datang oleh Arief Hidayat Thamrin, melalui bukunya tersebut.

Semoga dengan banyaknya gagasan dari webinar dan inpirasi dari buku ini diharapkan dapat memberi input untuk kemajuan Media Penyiaran Publik TVRI dan RRI di masa depan. Agar media publik semakin maju dan bermanfaat untuk bangsa dan negara ###

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.